"Potensi ekspor sarang burung walet bisa mencapai US$ 1 miliar (kurang lebih Rp 9,5 triliun), kita akan terus perjuangkan," ungkap Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan di Kantor Kemendag Jakarta, Jumat (4/01/2012).
Saat ini pasokan utama China atas produk sarang burung walet terbesar berasal dari Malaysia. Rusman mengatakan potensi Indonesia untuk bisa menghasilkan sarang burung walet jauh lebih besar bila dibandingkan dengan Malaysia.
"Malaysia sekarang jadi nomor 1, seharusnya kita. Jangan-jangan mereka ngambil ke kita. Jawa itu paling besar. Perjuangan kita paling utama adalah sarang burung walet kita bebas residu," katanya.
Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menekankan agar verifikasi produk sarang burung walet harus segera dilakukan. Dengan begitu China akan segera memberikan respon positif.
"Mereka (China) akan merespon positif jika kita selesaikan proses verifikasi. Produksi kita jauh lebih besar dari negara manapun baik itu di Jawa, Kalimantan dan pulau lain yang jauh lebih besar," tegas Gita.
Sebelumnya Pemerintah China melarang impor sarang burung walet dari Malaysia, padahal 80% dari produk yang di ekspor melalui Malaysia ke China merupakan produk sarang burung walet asal Indonesia. Pengusaha sarang burung walet Indonesia, setiap tahunnya bisa menghasilkan 400 ton sarang burung walet, dari 400 ton itu, 200 ton di ekspor.
Dampak dari kebijakan China itu, harga sarang burung walet jatuh ke titik nadir, hanya Rp 5 juta Kg padahal harga normal Rp 37 juta per Kg.
sumber : http://finance.detik.com/read/2013/01/04/130022/2133130/4/potensi-bisnis-sarang-burung-walet-ke-china-rp-95-triliun
Backlink here..
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar
cinta