Kepincut Untung Sarang Walet, Pemerintah Gigih Lobi China

Bookmark and Share

Indonesia berpotensi menjadi eksportir sarang burung walet terbesar sejagat. Namun, China sebagai negara tujuan ekspor terbesar tahun lalu melarang produk Tanah Air itu masuk dengan alasan membahayakan kesehatan karena tidak diolah higienis.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menilai bila China berhasil dilobi, potensi penerimaan ekspor tahun ini bisa digenjot. "Kalau bisa ekspor burung walet lagi saja, pasti (penerimaan) bisa meningkat. RRC sudah menunggu, mereka akan mengirim delegasi, kita akan melengkapi keperluan administratif agar bisa kirim walet ke China," ujarnya di kantornya, Jumat (4/1).

Saat ini Indonesia berusaha agar bisa lebih dulu mendapat lampu hijau dari China dibanding Malaysia. Kedua negara sama-sama melarang ekspor sarang burung walet. Langkah kongkret sudah dilakukan pemerintah, sejak kunjungannya ke Ibu Kota Beijing, maret tahun lalu.

"Maret lalu saat ke Beijing sudah saya sampaikan, mereka positif, teknis dan administratif, kita akan selesaikan, termasuk proses verifikasi, prospek kita mengekspor jauh lebih besar dari negara mana pun," tegasnya.

China menuntut semua perusahaan eksportir sarang walet Indonesia harus memiliki nomor kontrol veteriner, dan standar sanitasi. Kementerian Perdagangan sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk membenahi kualitas pengolahan sarang walet.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menyatakan ekspor sarang walet besar. Lebih dari USD 1 miliar per tahun. Dari pantauan pihaknya, sentra pengolahan sarang walet berada di Pulau Jawa, "Surabaya ada dua, Jateng dua, Jakarta juga dua."

Saat ini semua persyaratan China sudah dia penuhi. Pemerintah berharap delegasi Negeri Tirai Bambu bisa segera datang dan mengizinkan ekspor dilakukan lagi.

"Sebenarnya kita bisa menjadi pemasok nomor satu. Kita sih maunya cepet seperti (diizinkan) seperti ekspor Manggis ke Australia," katanya.

Backlink here..

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

cinta