Mengapa Allah Mengharamkan makan Babi ? Babi
adalah salah satu di antara makanan-makanan yang Allah haramkan dalam
Al Qur’an. Seorang Muslim sejati akan menunjukkan keteguhan dalam
menaati perintah dan larangan Allah sekalipun ia tidak mengetahui hikmah
di balik itu. Namun jika Allah menghendakinya, Dia juga dapat
memperlihatkan kepada kita hikmah di balik sesuatu yang telah Dia
haramkan. Peningkatan cepat baru-baru ini pada kasus flu babi, sebuah
penyakit mematikan, adalah satu di antara alasan mengapa memakan babi
adalahharam.
Flu babi adalah penyakit yang disebabkan oleh virus “H1N1” dan dapat
ditularkan dari orang ke orang melalui udara. Seperti halnya virus flu
pada manusia, virus flu babi terus-menerus berubah dalam tubuh babi.
Saluran pernapasan babi memiliki penerima
(reseptor) yang peka terhadap virus-virus seperti flu babi, flu manusia
dan flu burung. Karena alasan itu, babi memperbesar kemungkinan
virus-virus baru muncul di saat semua jenis virus itu tertularkan secara
bersamaan. Virus A/H1N1, sebuah gabungan dari virus flu manusia, babi
dan burung, hanya muncul pada penerima-penerima (reseptor) yang terdapat
dalam saluran pernapasan babi; dengan kata lain, babi berperan sebagai
sarang bagi virus-virus untuk bergabung bersama (berpadu). Karena
manusia tidak memiliki kekebalan alamiah terhadap virus tersebut dan
karena penyebarannya sangatlah cepat, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah
memperingatkan bahwa penyakit tersebut bakal menyebar di luar kendali
sebagai sebuah wabah.
dadsada
Salah satu sisi paling menakutkan dari penyakit tersebut adalah
kesamaannya dengan “Flu Spanyol” yang membawa kematian lebih dari 50
juta orang antara bulan September 1918 dan Juni 1920. Virus AH1N1 adalah
penyebab penyakit tersebut pada kedua kasus itu. Flu Spanyol juga
awalnya ditularkan kepada manusia dari babi-babi di Amerika, dari situ
flu tersebut menyebar ke seluruh penjuru dunia, menjadi salah satu wabah
terburuk dalam sejarah. Karenanya, jika flu babi tidak bisa
dikendalikan, terdapat bahaya bahwa flu babi akan menyebar ke seluruh
dunia.
Hadits Mengisyaratkan Babi Dimusnahkan di Zaman Akhir
Empat belas abad lalu, Nabi kita, Muhammad SAW, mengisyaratkan bahwa babi-babi akan dimusnahkan di Zaman Akhir: “Imam
Mahdi (as) akan datang sebagai hakim adil … ia akan membunuh babi dan
membagikan harta benda, tapi karena keberlimpahan mereka tak seorang pun
akan menerimanya.” (Al-Qawl al-Mukhtasar fi Alamat al-Mahdi al-
Muntadhar, hal. 31)
Hadits ini menunjukkan bahwa akan ada pembunuhan massal babi-babi di
masa Imam Mahdi (as). Bahkan, negara-negara mungkin harus menempuh
jalan pembunuhan massal babi-babi demi mencegah penyebaran flu babi jika
hal itu menjadi wabah yang mengancam seluruh dunia. Mesir malahan sudah
mulai membunuh babi-babi dalam rangka melindungi diri terhadap penyakit
itu. Hadits Nabi kita SAW menyatakan bahwa adalah penting untuk
membunuh babi-babi, sumber flu babi, sama seperti pihak berwenang
mengeringkan rawa-rawa yang menjadi tempat berkembang biak
nyamuk-nyamuk, yang juga senantiasa menyebarkan penyakit.
Sebagaimana telah disebutkan, saluran pernapasan babi memainkan peran
utama dalam kemunculan penyakit berbahaya ini. Hal itu hanyalah satu di
antara sejumlah alasan di balik pengharaman Allah memakan babi. Ada
banyak hikmah lain di balik Allah mengharamkan penggunaan babi.
Sebagiannya dapat disebutkan sebagai berikut:
Babi Mengandung Belerang Kadar Tinggi
Karena babi mengandung belerang dengan kadar tinggi, ketika dimakan
maka sejumlah besar belerang diserap tubuh. Jumlah yang berlebihan dapat
menyebabkan berbagai penyakit, seperti infeksi persendian ketika
belerang menumpuk di dalam tulang rawan, otot dan saraf; pengapuran dan
hernia. Ketika babi dimakan secara teratur, jaringan ikat lunak dari
babi menggantikan tulang rawan keras di dalam tubuh. Akibatnya, tulang
rawan menjadi tidak mampu menopang bobot badan, yang pada akhirnya
membawa pada kelainan persendian.
Babi Mengandung Hormon Pertumbuhan dalam Jumlah Berlebih
Hormon pertumbuhan dalam kadar berlebihan yang tercerna melalui
daging babi mengakibatkan pembengkakan dan kelainan bentuk jaringan. Hal
itu dapat menimbulkan penimbunan lemak secara tiba-tiba dan berlebihan.
Orang yang memakan babi pada umumnya memiliki bahaya lebih besar
mengidap kegemukan. Hal itu berkemungkinan mendorong pertumbuhan yang
tidak wajar pada tulang hidung, rahang, tangan dan kaki. Hal paling
berbahaya mengenai hormon pertumbuhan dalam jumlah berlebih adalah bahwa
hal ini membuka jalan bagi munculnya kanker
Memakan Daging Babi Menyebabkan Penyakit Kulit
Zat yang dikenal sebagai “histamin” dan “imtidazol” pada daging babi
menyebabkan gatal berlebihan. Zat-zat ini juga membuka jalan bagi
penyakit-penyakit kulit menular seperti eksem, dermatitis dan
neurodermatitis. Zat-zat ini juga meningkatkan bahaya terjangkiti
bisul, radang usus buntu, penyakit kantung empedu dan infeksi pembuluh
darah nadi. Karenanya, para dokter menyarankan penderita penyakit
jantung agar menghindari makan babi.
Memakan Babi Menyebarkan Cacing Trichina
Cacing-cacing trichina yang dicerna melalui daging babi memasuki
peredaran darah melalui lambung dan usus dan menyebar ke seluruh tubuh.
Cacin trichina terutama mendiami jaringan otot pada daerah rahang,
lidah, leher, tenggorokan dan dada. Cacing ini menyebabkan kelumpuhan
pada otot-otot gerak mengunyah, berbicara dan menelan. Hal ini juga
menimbulkan penyumbatan pembuluh darah balik (vena), meningitis dan
infeksi otak. Kasus-kasus parah bahkan dapat berujung pada kematian.
Sisi paling berbahaya penyakit ini adalah tidak adanya obat untuk
menyembuhkannya. Berjangkitnya wabah cacing trichina telah diamati dari
waktu ke waktu di Swedia, Inggris dan Polandia, walaupun sudah dilakukan
pengawasan kesehatan hewan.
Babi Berlemak dan Mengandung Zat-zat Beracun
Babi sangatlah berlemak. Ketika dicerna, lemak tersebut memasuki
peredaran darah dan menyebabkan pengerasan pembuluh darah nadi,
meningkatkan tekanan darah dan serangan jantung (coronary infarct).
Selain itu, babi mengandung suatu racun yang dinamakan “Sutoxin.”
Kelenjar getah bening dipaksa bekerja lebih keras untuk mengeluarkan
racun ini dari tubuh. Hal ini ditandai dengan membengkaknya kelenjar
getah bening, khususnya pada anak-anak. Jika penyakit ini berlanjut,
semua kelenjar getah bening akan membengkak, suhu badan naik dan rasa
sakit mulai terjadi.
Ini hanyalah secuil bagian hikmah di balik pengharaman Allah memakan
babi. Allah juga menunjukkan kepada kita hikmah pengharaman ini dengan
menciptakan flu babi di Zaman Akhir. Bagi orang beriman yang tulus,
sekalipun tidak memahami mengapa Allah mengharamkan hal apa pun,
kewajiban utamanya adalah menjaga batas yang telah ditetapkan-Nya. Namun
dengan adanya wabah baru-baru ini Allah memberitahukan kepada kaum
beriman satu bagian lagi dari hikmah itu.[HY/hidayatullah.com]
NB: >>sungguh islam pembawa keDamaian. jaman semakin modern dan maju maka kebenaran Islam akan semakin Terbuka lebar.
>> kenapa penganut kristen berhaluan Nabi Isa begitu sulit
mengakui Nabi Muhammad saw sebagai Nabi penerus dari nabi isa ??
ingat bahwa Nabi Muhammad dan Nabi Isa SATU KETURUNAN YANG SAMA DARI
NABI IBROHIM .
ini bukti silsilah keturunan Nabi Muhammad dan Nabi Isa terhadap Nabi Ibrahim as. :
http://3.bp.blogspot.com/-A9OwugY9n68/TY1sbIcLL7I/AAAAAAAAAJQ/UVL-GdD0_TY /s1600/silsilah-nabi.jpg
Demikian prihal pertanyaan tentang Mengapa Allah Mengharamkan makan Babi
Backlink here..
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar
cinta