UGM Riset Reaktor Nuklir yang Lebih Aman: http://esq-news.com
Ahli-ahli nuklir nasiona dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), telah berhasil mengubah tenaga nuklir dari bahan senjata pemusnah massal menjadi energi dan pangan. Antara lain, menghasilkan padi varietas unggul, pegembangan budidaya peternakan dan perikanan.
Menurut hasil riset ahli-ahli nuklir, sebenarnya Teknologi nuklir banyak manfaatnya, teknik nuklir iradiasi telah mampu menghasilkan bibit-bibit padi unggul dengan memendek umur, tahan terhadap hama dan kekeringan. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Batan Djarot Wisnubrot di sela-sela pencanangan "Atomos Day" terkait HUT ke-54 BATAN di Serpong, Minggu, 2/12/2012.
"Banyak manfaat teknologi nuklir bagi peningkatan mutu pangan, dan ketahanan pangan nasional. Sepanjang 54 tahun pengabdian BATAN dalam riset telah menghasilkan nuklir untuk energi dan pangan," ungkapnya.
Selama ini menurut Djarot, sudah sekitar 20 varietas padi hasil radiasi seperti Mira I, Bestari, dan Inpari Sidenuk yang bisa mencapai beras 7 ton/hektare atau lebih baik dari rata-rata produksi beras nasional yang 5,01 ton/hektare.
"Varietas hasil litbang BATAN telah ditanam pada lebih 3 juta hektare lahan pertanian sejak tahun 2000 dan terdistribusi 24 provinsi," tuturnya.
Hasil iradiasi lainnya adalah bibit kedelai, kacang hijau, dan kapas. Disusul varietas sorghum untuk mengganti gandum bahan mie instan, pembibitan ikan budidaya yang mempercepat pertumbuhan dan berat melalui teknik penjantanan dengan "hormon methy testosteron".
Djarot mengakui masih banyak produsen pangan yang menyangsikan keselamatan penggunaan iradiasi pangan, hal itu karena kurangnya sosialisasi manfaat teknologi nuklir bagi peningkatan mutu pangan, terutama kurangnya pembinaan dan penyuluhan kepada usaha-usaha kecil menengah (UKM).
Untuk menyiasati itu, BATAN selama ini telah melaksanakan workshop Makanan Iradiasi untuk Meningkatkan Mutu Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional. Seperti yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, hari Kamis (29/11) lalu dan juga berencana membangun instalasi iradiator di Jatim.
Bahkan BATAN berencana jika sosialisi iradiasi nuklir sudah dilakukan secara nasional, selanjutnya akan menularkannya ke Negara tetangga, terutama Kamboja dan Myanmar, pungkas Djarot Wisnubroto.
Sementara itu, Ketua Umum Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir mengeluhkan pemenuhan benih hasil iptek nuklir itu karena sulitnya akses bagi para petani, padahal hasilnya menjanjikan. Dirinya berharap, Kementerian Pertanian mampu mengadopsi dan menyediakan benih pertanian yang berasal dari hasil teknologi nuklir atau menambah jaringan penangkar.
"Teknologi nuklir penting untuk petani karena hasilnya sangat menjanjikan. Petani mau menanam benih apa saja yang penting pendapatan petani bertambah dan ada jaminan pasar," ungkapnya. (IslamTimes/sa)
sumber : http://www.islamtimes.org/vdcb8zb55rhb80p.qnur.html
Backlink here..
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar
cinta